Sabtu, 04 Februari 2012

Kewajiban Menuntut Ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hadits adalah sumber dari hokum islam (pedoman dan petunjuk jalan kaum muslim) yang kedua setelah al-Qur’an al-Karim, apabila mereka (kaum muslim) benar-benar memegang dasar hokum islam tersebut niscaya mereka tidak akan sesat selama-lamanya. Hadits merupakan suatu ajar dari Nabi Allah SWT sebagai petunjuk bagaimana untuk melaksanakan ibadah yang benar-benar sesuai dengan islam. Jadi apabila kita mencintai Allah maka ikutilah kekasihnya (Muhammad) baik dari akhlak, tingkah laku, sikap, perbuatan dan semua aktifitasnya yang mulia didunia ini. Cara untuk mendapatkan hidayah dan mensyukuri nikmat Allah SWT yaitu dengan menuntut ilmu yang benar. Sampai seseorang benar-benar dan merasakan sungguh nikmatnya menuntut ilmu. Dengan menuntut ilmu akan menunjukkan kepada jalan yang lurus dan bisa membedakan mana yang hak dan yang bathil. BAB II PEMBAHASAN A. Teks Hadits ﺤﺩ ﺛﻧﺎ ﻤﺤﺩ ﺑﻥ ﺍﻟﻌﻼﺀ ﻗﺎﻝ ﺤﺩ ﺛﻧﺎ ﺤﻤﺎﺩ ﺑﻥ ﺍﺳﺎﻤﺔ ﻋﻥ ﺍﺑﺭﻴﺩ ﺑﻥ ﻋﺑﺩ ﺍﷲ ﻋﻥ ﺍﺑﻲ ﺑﺭﻴﺩﺓ ﻋﻥ ﺍﺑﻲ ﻤﻭﺳﻰ ﻋﻥ ﺍﻟﻧﺑﻲ ﺺ ﻡ ﻗﺎﻝ ﻤﺜﻝ ﻤﺎﺑﻌﺛﻧﻲ ﺍﷲ ﺑﻪ ﻤﻥ ﺍﻟﻬﺩﻯ ﻭﺍﻟﻌﻟﻡ ﻛﻤﺛﻞ ﺍﻟﻐﻴﺙ ﺍﻟﻛﺛﻴﺭ ﺍﺻﺎﺏ ﺍﺭﺿﺎ ﻓﻛﺎﻦ ﻤﻧﻬﺎ ﺗﻗﻴﺔ ﻗﺑﻠﺖ ﺍﻠﻤﺎﺀ ﻓﺎﻧﺑﺗﺖ ﺍﻛﻼﺀ ﻭﺍﻠﻌﺸﺐ ﺍﻠﻛﺛﻳﺮ ﻭﻛﺎﻧﺖ ﻤﻧﻬﺎ ﺍﺠﺎﺪﺐ ﺍﻤﺳﻛﺖ ﺍﻠﻤﺎﺀ ﻓﺘﻓﻊ ﺍﷲ ﺑﻬﺎ ﺍﻠﻨﺎﺲ ﻓﺷﺮﺑﻮﺍ ﻮﺴﻗﻮ ﻮﺮﺰ ﻋﻮﺍﻮﺍﺻﺎﺐ ﻣﻨﻬﺎ ﻄﺎﺌﻓﺔ ﺍﺨﺮﻯ ﺇﻨﻬﺎ ﻫﻲ ﻗﻴﻌﺎﻥ ﻻﺗﻣﺴﻚ ﻣﺎﺀ ﻮﻻ ﺗﻨﺒﺖ ﻜﻼﺀ ﻓﺫﻠﻙ ﻣﺛﻞ ﻣﻦ ﻓﻗﻪ ﻓﻲ ﺩﻴﻦ ﺍﷲ ﻮﻨﻓﻌﻪ ﻣﺎ ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺍﷲ ﺑﻪ ﻓﻌﻠﻡ ﻮﻋﻟﻡ ﻮﻣﺜﻞ ﻣﻥ ﻠﻡ ﻴﺮﻓﻊ ﺑﺫﻠﻚ ﺭﺌﺴﺎ ﻭﻠﻡ ﻴﻘﺑﻞ ﻫﺪﻯ ﺍﷲ ﺍﻠﺪﻯ ﺍﺭﺴﻠﺖ ﺑﻪ)ﺭﻭﺍﻩﺍﻠﺑﺨﺎﺭﻯ( B. Skema Sanad ﺍﻟﻧﺑﻲ ﺍﺑﻲ ﻤﻭﺳﻰ ﺍﺑﻲ ﺑﺭﻴﺩﺓ ﺍﺑﺭﻴﺩ ﺑﻥ ﻋﺑﺩ ﺍﷲ ﺤﻤﺎﺩ ﺑﻥ ﺍﺳﺎﻤﺔ ﻤﺤﺩ ﺑﻥ ﺍﻟﻌﻼﺀ C. Terjemahan Hadits Muhammad bin Ulaak ia bercerita kepada kami, berkata ia, menceritakan ia ke kami, hamaad bin isaamah dari barid bin Abdullah dari abi baridah dari abi musa dari Nabi Muhammad SAW: Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembut tang dapat menerima air. Lalu tumbuhlah rumputan yang banyak dari padanya ada yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum, menyiram,dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah SWT. Dan apa yang diutuskan kepadaku bermanfaan baginya. Ia pandaidan mengajar, juga perumpamaan orang yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang saya utuskan dengannya. (HR. BUKHARI) D. Penjelasan Hadits di atas menjelaskan suatu perbandingan yang harus kita ketahui bersama, terkait dengan masalah kedudukan orang-orang yang diberi petunjuk dalam bentuk ilmu, dengan orang yan tidak mendapatkan petunuk (bodoh). Mereka yang tidak mendapatkan apa-apa melainkan berada dalam ketidaktahuan atau dalam kebodohan. Perbandingannya sangat bertolak belakang karena itu tidak hanya menyangkut persoalan miskin ilmu, tetapi juga sangat berpengaruh kepada lingkungan sekitarnya. Artinya apa...? bahwa orang yang mempunyai ilmu di dalam hadits ini, diibaratkan seperti air hujan yang jatuh dari langit turun ke bumi, memberi manfaat bagi tumbuh-tumbuhan yang hidup, dalam arti kata bisa memberi kemanfaatan dan konstribusi yang baik bagi lingkungan yang ada disekitarnya, akan tetapi bila kita miskin ilmu, tidak mendapatkan petunjuk yang berupa ilmu, maka ini akan menimbulkan dampak-dampak yang negatif terhadap orang lin, karena kehadirannya ditengah-tengah masyarakat tidak memberikan manfaat tapi justru merugikan dan meresahkan bagi masyarakat. Hal ini tentunya mempunyai perbedaan antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak mempunyai ilmu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an.                Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Qs. Az-Zumar: 9) E. Hubungan Hadits dengan Pendidikan Dalam hadits tersebut menceritakan bahwa ilmu wajib dituntut oleh setiap individu tanpa terkecuali, karena itu menyangkut persoalan kualitas pendidikan yang baik, diantaranya pendidikan agama, umum dan sains. Selain itu, manfaatnya lebih banyak salah satunya akan menolong kita di akhirat kelak. Ilmu merupakan salah satu kehidupan yang membawa kepada kecerahan hidup di dunia dan akhirat. Dengan ilmu maka seseorang akan berguna baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas.                Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Qs. Al-Mujaadilah: 11) BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berangkat dari penjelasan dan hubungan ilmu dengan pendidikan, maka disini dapat diambil kesimpulan. 1. Ilmu adalah sesuatu yang urgensi bagi setiap manusia 2. Orang yang berilmu seperti cahaya yang bias menerangi orang lain dari kegelapan 3. Dengan ilmu ilmu yang baik kita bisa memberi manfaat bagi orang lain 4. Dan dengan adanya ilmu pula seseorang akan merasakan kebahagiaan di dunia maupun akhirat B. Saran Kami sebagai penyusun dan penulis Makalah ini mohon maaf kepada pembaca karena dalam pengetikan dan penyusunan serta dari segi isi dan bahasa masih ada terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarab pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya DAFTAR PUSTAKA al-Qur’an al-Karim Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Jakarta: Gema Insani, 2003) WWW.Yahoo.Com WWW.Google.Com

Tidak ada komentar: