BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan karuania
Allah yang wajib di jaga sebab di situlah kita akan saling berbagi suka dan
duka, dan merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Jadi janganlah sampai kita meninggalkan mereka
sebab itu akan menzolimi mereka yang selama ini hidup mendampingi.
Keharmonisan juga terasa didalam keluarga itu karena Allah telah
menganugrahi buah hati yang didambakan oleh setiap orang tua, jadi itu adalah
titipan ilahi yang paling berharga.
Sebagai orang tua yang baik dia akan merawatnya dengan baik dan memberikan
pendidikan yang baik guna untuk kehidupan si anak didunia dan di akhirat kelak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teks Hadits
ﺤﺪﺛﻧﺍ ﻤﺆﻤﻝ ﺑﻦ ﻫﺸﺎﻡ ﺤﺪﺛﻧﺎ ﺇﺴﻤﺎﻋﻴﻞ ﻋﻦ ﺴﻭﺍﺭ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺤﻤﺭﺓ ﻗﺎﻞ ﺃﺑﻭ ﺪﺍﻭﺪ ﻋﻦ عَمْرو بْنِ شُعَيْبِ
عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مُرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَ هُمْ أَبْنَاءُ سَبْعَ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَ هُمْ أَبْنَاءُ عَشْرَ سِنِيْنَ، وَ فَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِع) ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻭ ﺪﺍﻭﺪ﴾
B. Skema Sanad
رَسُوْلُ اللهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
ﻤﺆﻤﻝ ﺑﻦ ﻫﺸﺎﻡ
ﺇﺴﻤﺎﻋﻴﻞ
ﺴﻭﺍﺭ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺤﻤﺭﺓ
ﻗﺎﻞ ﺃﺑﻭ ﺪﺍﻭﺪ
عَمْرو بْنِ شُعَيْبِ
أَبِيْهِ
جَدِّهِ
C. Arti Mufrodat
أَوْلاَدَ : Anak-anak
لصَّلاَةِ : Shalat
اضْرِبُوْ : Pukul
عَشْرَ : Sepuluh
D. Terjemahan
Artinya: “Diriwayatkan dari
Mu’mal bin Hisam, di riwayatkan dari Ismail, suar bin Hamzah dia berkata dari
Abu Daud, dari ‘Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya dia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang maknanya), “Perintahkanlah
anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah
mereka jika mereka tidak mengerjakan shalat pada usia sepuluh tahun, dan (pada
usia tersebut) pisahkanlah tempat tidur mereka.” (Hadits shahih; Abu Daud)
E. Penjelasan Hadits
Dari hadits diatas
menyatakan bahwa keluarga adalah amanah dari Allah SWT, yang harus dijaga
apabila amanah ini tidak dijaga dengan baik, dapat berubah menjadi musuh yang
merugikan. Allah SWT berfirman:
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä cÎ) ô`ÏB öNä3Å_ºurør& öNà2Ï»s9÷rr&ur #xrßtã öNà6©9 öNèdrâx÷n$$sù 4 bÎ)ur (#qàÿ÷ès? (#qßsxÿóÁs?ur (#rãÏÿøós?ur cÎ*sù ©!$# Öqàÿxî íOÏm§ ÇÊÍÈ !$yJ¯RÎ) öNä3ä9ºuqøBr& ö/ä.ß»s9÷rr&ur ×puZ÷GÏù 4 ª!$#ur ÿ¼çnyYÏã íô_r& ÒOÏàtã ÇÊÎÈ
Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1] Maka berhati-hatilah kamu
terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni
(mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang
besar(Qs. At-Tagabun: 14-15)
Dan juga hadits juga ini memberikan
peringatan kepada orang yang beriman bahwa mengaku beriman saja tidaklah cukup.
Iman harus diikuti dengan memelihara diri dan keluarga dari perbuatan-perbuatan
yang membawa pada siksa api neraka. Dari rumah tangga (keluarga), kita mulai
menanamkan nilai iman dan memupuk islam. Dari sinilah akan terbentuk tegaknya
masyarakat islam. Masyarakat islam adalah masyarakat yang memiliki persamaan
pandangan hidup yang di dasarkan pada nilai-nilai keimanan dan keislaman. Allah
berfirman:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydßqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pkön=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâxÏî ×#yÏ© w tbqÝÁ÷èt ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtur $tB tbrâsD÷sã ÇÏÈ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.(Qs. At-Tahrim: 6)
Ibnu Abbas menafsirkan (#Y$tR ö/ä3|¡àÿRr&
ö/ä3Î=÷dr&ur #þqè% dengan beramallah kamu dengan taat kepada
Allah dan takkutlah kamu akan maksiat kepada-Nya. Perintahkanlah keluargamu
dengan mengingat Allah, niscaya Allah akan melapangkan kau dari api neraka.
Menurut Sayyidina Ali r.a.., maksud lafal itu adalah ajarkan darimu dan
keluargamu kebaikan dan didilah mereka. Begitulah cara menghindarkan mereka
dari api neraka.
Banyak cara yang ditunjukkan agama menyelamatkan keluarga dari api neraka,
antara lain sebagai berikut.
a. mendidik dan mengingatkan mereka agar mereka tidak mempersekutukan Allah
SWT.
øÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏèt ¢Óo_ç6»t w õ8Îô³è@ «!$$Î/ ( cÎ) x8÷Åe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOÏàtã ÇÊÌÈ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". (Qs. Luqman: 13)
b. menyuruh mereka mengerjakan shalat.
¢Óo_ç6»t ÉOÏ%r& no4qn=¢Á9$# öãBù&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ tm÷R$#ur Ç`tã Ìs3ZßJø9$# ÷É9ô¹$#ur 4n?tã !$tB y7t/$|¹r& ( ¨bÎ) y7Ï9ºs ô`ÏB ÇP÷tã ÍqãBW{$# ÇÊÐÈ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar